Mengatasai Hambatan-Hambatan Kepribadian
Mengatasi Hambatan – Hambatan Kepribadian Judul Buku : Mangatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian Nama Pengarang : A.M. Mangunhardjana, SJ. Penerbit : Kanisius,Yogyakarta.
Judul Buku : Mangatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian
Nama Pengarang : A.M. Mangunhardjana, SJ.
Penerbit : Kanisius,Yogyakarta.
Tahun terbit : 1990
Buku ini menguraikan secara singkat dan sederhana beberapa kompleks pokok yang ada pada diri manusia yang jika disadari dan diarahkan dapat menjadi ciri khas dan kekuatan pribadi seseorang. Pembaca diajak untuk merenungkan berbagai bentuk hambatan psikologis, emosional, dan spiritual yang seringkali menghalangi perkembangan diri. Buku ini menawarkan berbagai metode, baik psikologis maupun spiritual, untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, termasuk reßeksi pribadi, disiplin diri, dan hubungan dengan Tuhan.
Buku ini meninggalkan kesan bahwa mengatasi hambatan kepribadian seperti: rasa gelisah,rasa salah,dorongan untuk main kambing hitam, rasa malu, rasa takut, mental kosong, rasa minder, rasa super, kecenderungan mau menang sendiri, mental keras kepala, mental don juan, mental lolita, rasa serba kelabu, mental kelewat cerah, rasa frustasi, mental sibuk,mental serba otak, semangat pymalion,mental burung merak, dorongan untuk nyentrik, mental bebek, mental beragama yang salah bukanlah sesuatu yang mudah dirubah atau dihilangkan dengan cepat, tetapi melalui proses yang panjang, penuh refleksi, dan usaha yang terus-menerus.
Pendekatan yang digunakan penulis sangat spiritual dan reflektif, sehingga membantu pembaca untuk tidak hanya merenungkan diri, tetapi juga mencari solusi praktis untuk permasalahan hidup sehari-hari. Pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana setiap individu memiliki hambatan dalam membangun kepribadian yang matang.
Nilai hidup yang didapat setelah membaca buku ini adalah pentingnya mengenali diri sendiri secara jujur, termasuk kekuatan dan kelemahan yang ada, sehingga muncullah komitmen untuk merubah kepribadian yang sejati membutuhkan komitmen dan usaha terus-menerus, bukan sekadar niat. Hal yang harus dilakukan kesabaran dan ketekunan dalam mengatasi hambatan kepribadian serta memerlukan kesabaran, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Caranya dengan menyakini bahwa hubungan dengan Tuhan dapat menjadi kekuatan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam kehidupan.
Nilai-nilai serviam yang didapat setelah membaca buku ini adalah :
Cinta dan Berbelas Kasih: Kita diajak untuk mengembangkan cinta dan belas kasih tidak hanya terhadap orang lain tetapi juga terhadap diri sendiri saat menghadapi kelemahan-kelemahan pribadi.
Ketangguhan: Buku ini mengajarkan bahwa mengatasi hambatan kepribadian membutuhkan ketangguhan, mentalitas pantang menyerah, dan keberanian untuk terus berusaha.
Integritas: Hidup dengan integritas berarti jujur terhadap diri sendiri dan menghadapi hambatan kepribadian secara terbuka, tanpa menyembunyikan kekurangan atau kesalahan.
Semangat Pelayanan: Ketika individu telah berhasil mengatasi hambatan dalam dirinya, ia akan lebih mampu melayani orang lain dengan hati yang tulus dan pikiran yang lebih matang.
Kesungguhan: Mengatasi hambatan kepribadian membutuhkan kesungguhan dalam berusaha untuk berubah, tanpa menyerah pada godaan- godaan untuk kembali ke kebiasaan lama.
Semangat Persatuan: Buku ini mendorong pembaca untuk melihat pentingnya bekerja sama dengan orang lain, dan bahwa perubahan kepribadian yang positif dapat berdampak baik bagi komunitas yang lebih luas.
Secara keseluruhan, buku ini dapat menjadi panduan yang berharga bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas kepribadian mereka dan memperkuat hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Penulis: Yuliana Ratna I., S.Pd.
Mengatasi Hambatan – Hambatan Kepribadian Judul Buku : Mangatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian Nama Pengarang : A.M. Mangunhardjana, SJ. Penerbit : Kanisius,Yogyakarta.
9 Karakter Guru Efektif Judul Buku : 9 Karekter Guru Efektif Pengarang : Jacquie Turnbul Penerbit : esensi, erlangga Group
Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan Kekuatan baru yang menggabungkan dua kekuatan yang telah ada sebelumnya yaitu kekuatan teknologi (Marketing 4.0)