Staying Alive: Women, Ecology, and Development

Judul                 : Staying Alive: Women, Ecology, and Development
Penulis             : Vandana Shiva
Penerbit           : Zed Books Ltd.
Tahun Terbit   : 1988
Tebal                 : ± 230 halaman

“Staying Alive: Women, Ecology, and Development” karya Vandana Shiva, seorang aktivis lingkungan dan teoretikus feminis asal India, mengupas tuntas keterkaitan antara kerusakan ekologi, pembangunan tak berkelanjutan, dan marginalisasi perempuan di masyarakat agraris. Dalam bagian pertama, Shiva menyoroti bagaimana revolusi hijau yang dipacu paradigma teknosentris dan kapitalistik menggusur praktik pertanian tradisional yang selama ini dikelola perempuan. Akibatnya, kesuburan tanah menurun, polusi air meningkat, keanekaragaman hayati menyusut, dan perempuan terpinggirkan dari peran penting mereka sebagai penjaga sumber daya alam.

Selanjutnya, Shiva memperkenalkan konsep “kolonialisme pengetahuan” untuk menjelaskan dominasi ilmu pengetahuan Barat yang meniadakan kearifan lokal. Melalui analisisnya, ia menunjukkan bahwa struktur patriarki dan mekanisme pasar global memperkuat hierarki ekonomi, menindas perempuan, dan mengekstraksi alam tanpa mempertimbangkan keberlanjutan. Data lapangan dan studi kasus konkret—termasuk pengalaman sanggar perempuan di pedesaan India—memberi bobot kuat pada argumennya bahwa pembangunan kapitalis bukan hanya mencederai lingkungan, tetapi juga menelantarkan perempuan tani.

Di bagian akhir, Shiva menawarkan strategi perlawanan berbasis komunitas: mempertahankan praktik pertanian tradisional, memperkuat gerakan pendidikan kritis gender-ekologi, dan mendorong partisipasi aktf perempuan dalam pembuatan kebijakan lingkungan. Meskipun fokus utamanya pada konteks India, ide-ide tentang pemberdayaan perempuan dan pelestarian pengetahuan lokal memiliki nilai universal bagi negara-negara berkembang lain. Kritik Shiva juga mencatat bahwa sejumlah tabel statistik padat mungkin menantang bagi pembaca awam, namun hal itu tidak mengurangi kekuatan argumen interdisipliner yang menggabungkan teori ekologis dan feminis.

Secara keseluruhan, Staying Alive adalah bacaan wajib bagi mahasiswa, peneliti, dan aktivis yang berfokus pada studi gender, lingkungan, dan pembangunan. Buku ini memaksa kita meninjau ulang paradigma pembangunan: dari sekadar mengejar pertumbuhan ekonomi menuju keadilan gender, keberlanjutan ekologis, dan pengakuan atas kearifan lokal, sehingga membuka jalan bagi model pembangunan alternatif yang lebih manusiawi dan ramah alam.

Penulis: Vanesa Dominique Wijaya Khusworo, Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Surabaya