The 7 Wings of Sinners

Judul Buku             : The 7 Wings of Sinners

Pengarang             : Jienara

Penerbit                  : PT Akad Media Cakrawala

Tahun Terbit           :2024

“The 7 Wings of Sinners” atau “7 Sayap Pendosa” karya Jienara adalah karya fiksi bergenre thriller. Novel ini menceritakan tentang seorang anak SMA kelas XI bernama Ilham yang pindah ke sekolah SMA Garuda Muda (SMA Garda). “The 7 Wings of Sinners” adalah sebuah novel yang memikat dengan premis unik dan karakter yang mendalam. Menggabungkan elemen fantasi, misteri, dan petualangan, novel ini bercerita tentang sekelompok orang yang harus menghadapi konsekuensi dari dosa-dosa masa lalu mereka melalui perjalanan spiritual yang penuh tantangan.

Tertulis dalam kisahnya, suatu hari Ilham berencana pulang bersama bundanya yang mengikuti parenting di sekolahnya. Saat Ilham hendak mengambil tas sekolahnya yang tertinggal dalam kelasnya, Ilham menemukan mayat seorang perempuan dengan sehelai bulu dan bangkai kupu-kupu. Mayat tersebut adalah bundanya Ilham. Anehnya setelah kejadian tersebut, kepala sekolah SMA Garda berusaha menutupi kejadian tersebut dari sorotan media publik dengan alasan merusak reputasi sekolah. Ilham merasa ada yang mencurigakan dengan sikap kepala sekolahnya.

Setelah kematian bundanya, Ilham tiba-tiba dimasukkan ke dalam grup chat yang dinamakan 7 sayap pendosa. Grup chat tersebut berisi 6 anak lain yang membenci kepala sekolah. Mereka semua sepakat ada yang tidak beres, apalagi kepala sekolah erat dengan isu korupsi, penjualan obat terlarang, hingga aksinya menutupi segala skandal yang terjadi di sekolah itu. Semua anggota 7 sayap pendosa berusaha menemukan bukti sebanyak banyaknya yang berhubungan dengan pekerjaan kotor kepala sekolah mereka. Mereka berencana untuk menggulingkan kepala sekolah dari tahtanya dengan mengekspos bukti-bukti yang mereka temukan pada malam anniversary SMA Garuda Muda.

Namun, belum juga mereka berhasil melaksanakan aksi tersebut, keselamatan anggota 7 sayap pendosa terancam karena ada sosok misterius yang mengancam mereka semua. Satu per satu terluka, pertemanan mereka terpecah belah, dan puncaknya mereka diculik tanpa harapan untuk melarikan diri.

Dari penggalan kisah di atas, novel ini membahas tujuh dosa utama yang disimbolkan oleh “sayap” yang dimiliki oleh masing-masing tokoh sentral, di mana setiap sayap mewakili dosa yang berbeda. Para karakter dipaksa untuk menghadapi sisi gelap dari diri mereka sendiri dan melalui serangkaian ujian fisik maupun emosional yang menuntut ketahanan mental dan spiritual. Dalam prosesnya, mereka belajar tentang pengampunan, penebusan, dan arti sebenarnya dari kebebasan.

Salah satu kelebihan utama novel ini adalah karakterisasinya yang kuat. Setiap tokoh memiliki latar belakang dan motivasi yang kompleks, yang membuat mereka terasa hidup dan relatable. Perjalanan karakter menuju penebusan terasa otentik dan emosional, karena mereka dipaksa untuk berkonfrontasi dengan trauma dan kesalahan masa lalu mereka.

Dari segi alur, novel ini menyajikan plot twist yang mengejutkan dan membuat penasaran. Perpaduan antara aksi, misteri, dan refleksi batin membuat ceritanya tetap dinamis, menantang pikiran dan menggugah emosi, namun tetap menarik. Sampai-sampai, setelah membaca buku ini, saya mendapat satu pesan dari buku ini, yaitu “Jangan mudah percaya pada orang yang baru saja kita temui.”

Penulis: Giovanni Jessica Limantara, Siswa kelas XI SMA Santa Maria Surabaya